Lokasi : Jl. Kali Besar Barat No. 44 - 46, Jakarta
Arsitek : Tak Diketahui
Sekilas
mengenai The Batavia Hotel
Batavia
merupakan salah satu istilah lama Jakarta yang mendapat pengaruh kuat dari
Belanda. Dahulu, pengunjung dari Belanda tiba di pelabuhan Sunda Kelapa untuk
berdagang rempah-rempah. Pada masa itu, rempah-rempah sangat digemari di Eropa
dan merupakan barang yang teramat berharga bagi mereka. Pada tahun 1618,
Belanda memenangkan pertempuran dan mengambil alih Jayakarta ( nama lain
Jakarta ) dan mengubah namanya menjadi BATAVIA.
Nama
Hotel Batavia bersumber dari salah satu istilah lama untuk Jakarta. Hotel ini
memiliki likasi yang strategis di Kawasan Bisnis Kota yang juga terletak dalam
lokasi Kota Tua Jakarta, kawasan komersial daerah pecinaan di Jakarta. Pada
awalnya The Batavia Hotel ini bernama Hotel OMNI Batavia. Hotel OMNI Batavia
ini berganti nama menjadi The Batavia Hotel pada bulan May 2001. Hal ini
dikarenakan Managemant yang lama (OMNI Management) sudah berakhir masa
kontraknya, sehingga Management OMNI Marcopolo tidak lagi dipakai.
Gambar 1. The Batavia Hotel
\
|
Arsitektur The Batavia Hotel
The
Batavia Hotel ini didirikan diatas area seluas 7.899 m² / acre dan luas bangunannya
seluas 32.421 m². Tujuan didirikannya Hotel adalah untuk memenuhi permintaan
pangsa pasar pariwisata yang bernuansa zaman colonial Belanda dengan budaya
Betawi. Hotel Batavia Jakarta terlahir dari impian untuk menciptakan properti
hotel yang ikut melengkapi dan mendukung identitas sejarah Kotatua.
Hotel
Berbintang Empat Indonesia yang bergaya khas arsitektur 47 Belanda yang kental
ini berusaha membimbing dan menarik pengunjung untuk turut merasakan warisan
Kotatua yang menakjubkan.Kalau di perhatikan dari
jalan tol lingkar utara, arsitektur hotel menganut gaya Eropa barok yang
berbentuk bundar. Ini amat mudah dideteksi, dari ukiran, profil pada kolom yang
dihiasi patung romawi dan tidak lupa pintu lobby dibuat dengan
lekuk setengah bundar lurus ke bawah. Karakter klasik nan elegan bercampur
dalam perpaduan ini. Demikian pula bagian interiornya yang berkiblat ke gaya
Eropa dari beberapa negara. Untuk furnitur di lobi, restoran, lounge dan kamar
menyemburatkan nuansa klasik modern.
Dari keunikan itu kita bisa ambil kesimpulan bahwa lahan yang
terbatas ternyata tak cukup membendung keinginan pengelola hotel untuk
menuangkan impian akan kreasi-kreasi artistiknya. Meski hotel berada diwilayah
padat, interiornya sanggup membuat tetamu serasa di Eropa.
Gambar 2. Tampak Depan Bangunan |
Gambar 3. Tampak Depan |
Gambar 4. Detail Batavia Hotel |
Gambar 5. Batavia Hotel Dilihat Dari Kali Besar Barat |
Gambar 6. Kondisi Jalur Masuk Batavia Hotel |
Sumber :
http://saungpost.wordpress.com/2009/04/03/hotel-batavia/
http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00741-SI-Bab%203.pdf