Selasa, 02 April 2013

Konservasi Arsitektur

The Batavia Hotel

Lokasi    : Jl. Kali Besar Barat No. 44 - 46, Jakarta

Arsitek   : Tak Diketahui


Sekilas mengenai The Batavia Hotel
     Batavia merupakan salah satu istilah lama Jakarta yang mendapat pengaruh kuat dari Belanda. Dahulu, pengunjung dari Belanda tiba di pelabuhan Sunda Kelapa untuk berdagang rempah-rempah. Pada masa itu, rempah-rempah sangat digemari di Eropa dan merupakan barang yang teramat berharga bagi mereka. Pada tahun 1618, Belanda memenangkan pertempuran dan mengambil alih Jayakarta ( nama lain Jakarta ) dan mengubah namanya menjadi BATAVIA.
     Nama Hotel Batavia bersumber dari salah satu istilah lama untuk Jakarta. Hotel ini memiliki likasi yang strategis di Kawasan Bisnis Kota yang juga terletak dalam lokasi Kota Tua Jakarta, kawasan komersial daerah pecinaan di Jakarta. Pada awalnya The Batavia Hotel ini bernama Hotel OMNI Batavia. Hotel OMNI Batavia ini berganti nama menjadi The Batavia Hotel pada bulan May 2001. Hal ini dikarenakan Managemant yang lama (OMNI Management) sudah berakhir masa kontraknya, sehingga Management OMNI Marcopolo tidak lagi dipakai.

Gambar 1. The Batavia Hotel

\
Arsitektur The Batavia Hotel
     The Batavia Hotel ini didirikan diatas area seluas 7.899 m² / acre dan luas bangunannya seluas 32.421 m². Tujuan didirikannya Hotel adalah untuk memenuhi permintaan pangsa pasar pariwisata yang bernuansa zaman colonial Belanda dengan budaya Betawi. Hotel Batavia Jakarta terlahir dari impian untuk menciptakan properti hotel yang ikut melengkapi dan mendukung identitas sejarah Kotatua. 
     Hotel Berbintang Empat Indonesia yang bergaya khas arsitektur 47 Belanda yang kental ini berusaha membimbing dan menarik pengunjung untuk turut merasakan warisan Kotatua yang menakjubkan.Kalau di perhatikan dari jalan tol lingkar utara, arsitektur hotel menganut gaya Eropa barok yang berbentuk bundar. Ini amat mudah dideteksi, dari ukiran, profil pada kolom yang dihiasi patung romawi dan tidak lupa pintu lobby dibuat dengan lekuk setengah bundar lurus ke bawah. Karakter klasik nan elegan bercampur dalam perpaduan ini. Demikian pula bagian interiornya yang berkiblat ke gaya Eropa dari beberapa negara. Untuk furnitur di lobi, restoran, lounge dan kamar menyemburatkan nuansa klasik modern.
     Dari keunikan itu kita bisa ambil kesimpulan bahwa lahan yang terbatas ternyata tak cukup membendung keinginan pengelola hotel untuk menuangkan impian akan kreasi-kreasi artistiknya. Meski hotel berada diwilayah padat, interiornya sanggup membuat tetamu serasa di Eropa.

Gambar 2. Tampak Depan Bangunan

Gambar 3. Tampak Depan 

Gambar 4. Detail Batavia Hotel

Gambar 5. Batavia Hotel Dilihat Dari Kali Besar Barat

Gambar 6. Kondisi Jalur Masuk Batavia Hotel



Sumber :
http://saungpost.wordpress.com/2009/04/03/hotel-batavia/
http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00741-SI-Bab%203.pdf