Isu lingkungan kini mulai banyak merebak di tengah masyarakat. Setiap produk baik itu bahan mentah maupun barang jadi, diupayakan untuk lebih ramah lingkungan. Salah satunya dengan melakukan konsep 3R- reduce, reuse, recycle terhadap barang-barang tersebut. Hal ini diperuntukan bagi semua benda, termasuk material dinding.
Lazimnya membangun rumah, dinding disusun diatas batu bata yang ditembok dengan semen, atau menggunakan batako atau mungkin beton. Tapi, kini tersedia alternatif bagi material dinding yang lebih ramah lingkungan. Bagaimana bisa? Karena material tersebut terbuat dari bahan limbah yang merupakan sisa hasil produksi.
Limbah hasil produksi yang dapat dijadikan sebagai material dinding antara lain sekam padi, tangkai padi, limbah gergajian kayu sengon, limbah sawit, dan masih banyak lagi. Setiap bahan baku tersebut adalah bahan-bahan yang umumnya dibuang setelah proses produksinya selesai. Contohnya, sekam padi yang langsung dibuang setelah berasnya diambil untuk bahan makanan.
Karakter Berbeda
Untuk lebih mudah diaplikasikan sebagai material dinding yang digunakan di tempat tinggal, bahan-bahan limbah tersebut dicampurkan dengan bahan lainnya. Utamanya, bahan-bahan tersebut dicampurka dengan bahan perekat seperti semen, resin, hingga tanah liat. Semua bahan perekat tersebut, fungsinya adalah untuk merekatkan limbah tersebut umumnya berbentuk bubuk, serta mengeraskan permukaan dari panel dinding limbah tersebut. Setelah dicampurkan, kemudian dibentuk menjadi panel dinding berukuran 120 cm x 60 cm.
Yang perlu diperhatika adalah karakter dari masing-masing bahan penyusun yang menjadi panel dinding tersebut. Contohnya adalah sekam padi yang setelah dibeentik menjadi panel dinding, akan memiliki porositas yang cukup tinggi. Sehingga, ia perlu dipres selama 24 jam agar tidak memiliki sifat membal. Selain itu, yang paling menarik adalah sifat dari panel dinding yang berbahan limbah sawit,, karena dapat menjadi barrier terhadap rayap.
Dilapisi Plywood
Bahan dasar dari panel dinding yang terbuat dari limbah produksi berbahan bubuk, membuat permukaan dari panel dinding sedikit kasar. Hal itu terjadi jika bubuk limbah dibentuk menjadi panel dinding dengan menggunakan bahan perekat berupa resin. Untuk mengantisipasi agar tampil lebih menarik, maka panel dinding tesebut dilapisi dengan plywood.
Nyatanya di lapangan, tak semua panel dinding dibentuk dari bubuk limbah dicampur dengan resin, namun dengan semen pun bisa. Dengan menggunakan semen, maka pelapisan permukaan plywood tidaklah diperlukan.
Asal Limbah
Limbah penyusun panel dinding kebanyakan berasal dari sisa-sisa produksi :
1. 1. Bubuk kayu sisa pembakaran genting, yang dapat memberika warna coklat menyerupai kayu pada panel dinding yang disusun.
2. 2. Bubuk kayu sisa gergajian dari pabrik gergaji.
3. 3. Limbah tangkai padi dan sekam padi dari pabrik pengolahan padi menjadi beras.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar